Jumat, 24 Mei 2013

Bermain sambail Belajar Rantai Makanan

Latar Belakang Siswa pada dasarnya lebih mudah memahami sesuatu yang sifatnya langsung. Dengan mempraktikannya di kelas bersama dengan siswa lainnya. Apalagi kelas 4 sebagai kelas transisi dari kelas rendah ke tinggi dimana di kelas 4 ini siswa sudah menghadapi materi pelajaran dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Sehingga diperlukan metode yang tepat untuk memudahkan siswa menangkan serta memahami materi yang disampaikan. Kondisi Kelas Kelas yang memiliki jumlah siswa yang banyak maupun sedikit. Terutama di kelas tinggi sehingga memudahkan dalam pengelolaan kelas. Latar Belakang Penggunaan Metode Belajar yang menyenangkan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif di dalam kelas. Memahami materi dengan pelibatan secara langsung. Selain dapat mengembangkan nilai keberanian juga membiasakan siswa untuk mengidentifikasi langsung lewat sebuah aktivitas. Teori/Penjelasan Materi Siswa terkadang sangat sulit memahami sebuah proses dari suatu peristiwa. Seperti materi IPA kelas 4 tentang Rantai Makanan. Ketika materi ini disampaikan karena dengan terlalu banyak berbicara malahan siswa akan semakin bingung. Maka dengan melibatkan siswa secara langsung sebagai “tokoh” dalam rantai makanan tersebut akan lebih memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan. Metode Langkah Pelaksanaan I Guru menyiapkan 6 kartu yang dibuat dari karton bewarna/kertas polos yang bertuliskan kata matahari, tumbuhan, belalang, katak, ular dan elang. Dengan menempelkan double tape di belakang kartu sehingga dapat ditempelkan di baju siswa. Atau guru juga bisa membuat tali, yang nanti kartu tersebut dikalungkan melalui leher siswa. Langkah Pelaksanaan II Mintalah enam siswa maju kedepan dengan mendapatkan 1 peran/kartu dalam rantai makanan tersebut. Siswa berdiri sejajar membentuk satu garis lurus. (Siswa A mendapat kart Katak, dst) Langkah Pelaksanaan III Tempelkan kartu pada siswa sesuai dengan urutan rantai makanan. Minta siswa untuk bergandeng tangan satu dengan yang lainnya. Langkah Pelaksanaan IV Guru membacakaan serta menjelaskan kepada siswa; Tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk tumbuh, belalang memakan tumbuhan, katak memakan belalang, ular memakan katak dan burung elang memakan ular. Langkah Pelaksanaan V Mintalah siswa yang memakai kartu bertuliskan ular melepaskan gandengannya dan mundur satu langkah kebelakang. Dalam kondisi seperti ini, guru dapat menanyakan kepada siswa “hewan apa yang akan mati jika tidak ada ular (untuk dimakan)?” Dan seterusnya guru memodifikasi pertanyaan. Lesson Learned Kesempatan terkadang menjadi hal yang sering dilupakan. Akibatnya siswa menjadi pasif. Dengan lebih banyak memerikan aktivitas yang melibatkan siswa secara langsung maka melalui metode seperti ini diharapkan siswa dapat mengembangkan daya berfikir dengan mengidentifikasi/menganalisis sesuatu. Metode Alternatif Selain dengan bergandeng tangan-memutuskan gandengan-mundur satu langkah kebelakang. Guru juga dapat memodifikasi dengan bermain peran. Atau juga membagi dalam beberapa kelompok sehingga masing-masing kelompok tersebut dapat membuat contoh Rantai Makanan. Pendidikan Karakter yang Disisipkan 1. Keberanian dan rasa percaya diri 2. Menghargai guru dan teman yang sedang tampil di depan kelas Kesimpulan Siswa lebih semangat dalam belajar. Dengan mudah mereka memahami materi yang disampaikan. Bahkan dalam pelaksanaannya mereka berebut ingin tampil sebagai “tokoh” rantai makanan tersebut. Agar siswa tidak lupa setelah aktivitas ini dilakukan, kartu-kartu tersebut ditempel di dalam kelas sehingga setiap waktu siswa dapat mempelajarinya.

Kotak Kata – Trik Belajar Kosakata Baru

Abstraksi Kotak Kata merupakan suatu metode sederhana untuk menambah kosakata murid-murid setiap harinya. Latar Belakang Murid-murid saya mengalami banyak kesulitan mengidentifikasi hal-hal di sekitar mereka dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Kosakata mereka dalam Bahasa Indonesia sangatlah terbatas. Kondisi Kelas Jumlah siswa adalah 30 anak. 9 siswa perempuan, dan 21 laki-laki. Anak-anak perempuan dan laki-laki sama-sama aktif dalam mengikuti pelajaran, tetapi dengan cara yang berbeda. Anak-anak perempuan jauh lebih tenang dan mudah diatur, sedangkan anak-anak laki-laki lebih berenergi tinggi dan banyak bergerak. Latar Belakang Penggunaan Metode Murid-murid saya suka mengoleksi berbagai jenis barang. Uang-uangan palsu, pistol mainan, gelang karet, dan lain sebagainya. Mereka cukup kompetitif dalam menambah jumlah koleksi berbagai barang yang mereka miliki. Berangkat dari kertertarikan para murid untuk mengoleksi berbagai macam benda tersebutlah saya mendapatkan ide mengenai kotak kata ini. Dengan kotak kata murid-murid saya dapat bermain sambil belajar kata-kata baru setiap harinya, sambil mengoleksi kartu. Metode Langkah Pertama Metode ‘Kotak Kata’ ini sangat sederhana. Setiap hari, murid diberi satu buah karton berwarna seukuran kartu nama. Di satu sisi karton tersebut saya akan meminta murid-murid untuk menuliskan satu kata, boleh Bahasa Aceh, Bahasa Indonesia, atau Bahasa Inggris. Langkah Kedua Siswa akan diminta untuk menerjemahkan kata yang mereka tulis ke dalam bahasa lain selain bahasa asal kata tersebut. Bahasa lain tersebut ditulis disudut bawah kata tersebut. Langkah Ketiga Saat menulis satu buah kata, mereka dapat menggunakan spidol, pensil warna, atau krayon. Mereka juga diperkenankan untuk menghias kartu mereka dengan gambar-gambar. Langkah Keempat Setiap hari, para siswa diminta untuk mencari terjemahan dari kata yang mereka pilih. Apabila mereka tidak bisa menemukan terjemahan kata tersebut sendiri, mereka bisa bertanya kepada saya, guru-guru, orang tua, kakak, atau tetangga mereka. Langkah Kelima Setelah kata tersebut diterjemahkan, saya akan mengajari mereka cara membaca kata terjemahan yang baru mereka dapatkan. Hasil Belajar Metode ini cukup efektif untuk menambah kosakata anak-anak, karena berangkat dari rasa ingin tahu mereka sendiri.